pernah dalam sebuah pertemuan hangatku bersamamu
engkau usap lembut rambut ini dan menyanjungku
padahal kau seorang lelaki sejati begitupun aku
padahal kau seorang dewasa dan aku remaja
engkau seorang guru dan ku hanya murid biasamu
aku merindukan senyum manjamu
aku merindukan gurau dan tawa darimu
aku rindu celotehmu tentang pengalaman indahmu
aku dan semua yang menyayangmu slalu merindumu
kini biarkan aku dan semua sahabatku mengenangmu yang slalu membuat kami bahagia
kini biarkan aku dan semua yang mencintamu, ikatkan berjuta karangan do'a tuk bahagia abadimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar