Selasa, 22 Mei 2012

Lebih dari Indah

Luluhkan hati
Dalam keheningan kelam aku bernyanyi
Sebuah lagu dan harapan jiwa yang merindu
Saat bahagia itu kan kembali hampiri

Saat suatu pagi dalam hembusan angin yang hempaskan dedaunan kering di taman ini
Seraut wajah cantik dibalut kerudung putih yang tutupi mahkota indahmu
Hampiri aku dan ulurkan tangan lembut itu

Entah mengapa aku bukanlah seorang istimewa
Bukan pula superstar sepertimu
Tapi dengan senyum sipu kau luluhkan hatiku yang membeku

Sepertimu
Dering handphone diiringi teriakan ayah yang latah
Pecahkan sunyi rumah kecilku ditengah khayal sempurna dalam buaian mimpi

Caci dan amarah sesaat terlontar dari ayah yang latah
Tapi aku tersenyum, orang sepertimu mau bermain denganku
Dalam gelap dan hening malam berkabut hitam

Senyum manja
Sebuah senyum manja terpancar dalam pagi berkabut
Secara pasti senyuman itu singkirkan kabut kelabu dalam pandanganku

Kau kembali datang dalam dinginnya pagi diantara dedaun teh yang menghijau
Siap temaniku dan hilangkan semua rindu dalam kalbu

Seberkas cinta
Berjalan kita diantara keramaian
Sesekali kau lantunkan suara merdumu singkirkan orang dihadap kita
Kau tersenyum, tertawa dan berlari menjauh dariku
Tiba-tiba kau kembali dan tutup rapat mataku

Seolah keramaian tak berarti tuk kita berdua
Tiada meraka dalam pikir dan kelopak mata
Yang ada hanya seberkas cinta dalam indahnya pancaran indera

Air terjun
Terciprat berbutir air kehadapanku
Dibawah kucuran air yang terjun bebas serta deras
Kau teriak, pecahkan sunyi ditempat itu
Basah semua, tiada sejengkalpun kering di tubuh cantikmu

Kau menggigil memintaku sehelai handuk tuk selimutimu
Mungkin karna terlalu asyik sampai tak kau sadari tusukan air itu terslip diantara pori tubuhmu

Kau lebih dari indah
Kau tebaring dalam hangat pelukku
Mungkin kau terlalu lelah tuk tetap ceira dan gembira
Sampai kau hirau suasana tubuhmu

Tapi aku gembira, kau yang istimewa ternyata lebih dari sekedar bayangan dan pandangan semua orang yang mengenalmu
Kau lebih dari indah, lebih dari sekedar sempurna
Karna sungguh semua tentangmu dibalut cinta
Dihias kehangatan dan kelembutan kasih dan sayang yang nyata tanpa dusta

Menunggu surya
Bersama lantunan Firman Sang Kuasa
Kau tersenyum manja
Lambaian tangan penuh mesra
Tuk ajaku kesana

Nyanyikan lagu cinta
Pada Penguasa dunia
Dengan gitar, dan piano tua
Kita belah embun gunung wisata

Terus bersama
Penuh ceria, canda dan tawa
Menunggu sang surya
Sinari gunung wisata

Hantarkanmu
Sepertinya purnama tampakan keindahannya
Pimpin bintang tuk bernyanyi menghantarmu ke alam mimpi
Hembusan angin malam, usap lembut rambut panjang yang terurai rapi
Dia ingin kau lepaskan segala lelah di siang saat kau gembira bersamaku

Tangismu
Kekasihku kini menangis tersedu
Air matanya tak kunjung usai basahi pipi merahnya
Jemari lentiknya peluk erat sang Bunda yang pergi tuk slamanya

Langkahnya lunglai tak bertenaga
Sesekali kau teriak dan usap sendiri air matamu

Pemakaman menjadi saksi akan kehilangan yang teramat darimu
Diatas tumpukan tanah merah kau kembali pecahkan tangis dan jerit kehilangan yang membelah kesunyian

Aku hanya bisa memelukmu
Berusaha tenagkan dan coba bantu menyeka air mata di pipi merahmu

Percayalah
Seperti dugaan ku sebelumnya
Tiada lagi dirimu yang ceria, bahagia dan gembira
Hanya seraut wajah dibasahi tangis yang tak kunjung usai dari kekasihku

Mega hitam tutupi seberkas sinar yang biasa terpancar semurna dari raut wajah cantik itu
Tiada sepatah kata terucap
Hanya diam, bisu seribu bahasa

Seskali hanya teriakan yang tunujakan kau masih teramat sedih dan tak berdaya
Kasih hanya seuntai do’a yang dapat ku lantun bersama hembusan angin yang usap lembut tubuhmu
Percayalah ku takan tinggalkanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar