Minggu, 12 Agustus 2012

kerinduan

tetes air mata basahi kerinduan yang teramat menyiksa
kucuran peluh hantarkan aku pada setumpuk derita
semua ini sangatlah menyiksa
bahkan aku hampir tak berdaya

hidup kini tak lagi dihiasi kata mutiara cinta
hidup kini hanyalah penyesalan tiada akhir yang menyiksa
mungkin ini balasan dari sifat burukku padamu
yang slalu membuatmu menderita dan membisu

kerinduan aku terhadap senyum manis dari bibirmu
pastinya hanya kan tinggal kerinduan tak berujung
karna aku tau
tak akan ada maaf lagi untuk aku yang kini hanya menjadi pecundang

Sabtu, 11 Agustus 2012

maafkan aku

ketika waktu berputar tanpa henti
ketika takdir bergulir dengan sekehendak sendiri
ketika itu pula akan tercipta jarak yang pisahkan insan yang saling mencintai

detik memang tak bisa terhitung oleh jemari
menit tak kunjung capek tuk berhenti
bulan dan tahun hanya kuasa ciptakan keindahan memori

saat aku mengingat semua memori indahku di sekolah ini
pastinya kan terselip salah dan dosa walau aku tak menyadari
maka dengan segala kerendahan hati
maafkan aku yang tak sempurna ini
dalam keagungan dan keindahan suasana yang fitri

Senin, 06 Agustus 2012

semoga kan ada maaf

teringat dalam memori ini tentang semua salah yang pernah tercipta dalam langkah
ada setumpuk sesal saat mengingat semuanya
ada segunung asa ingin meminta sebongkah maaf darimu
setidaknya di hari indah nan fitri ini

bukan hanya kata maaf yang aku damba
semoga smua maaf yang terlantun dari bibir manismu dihiasi keikhlasan hati
semoga.... dan aku harap begitu

Sabtu, 14 Juli 2012

Menanti bulan yg suci

detik silih berganti dalam dentang jam kehidupan
setiap ia berlalu akan banyak makna yang tersirat dan terukir indah
seperti sebuah bulan yang paling aku nanti
sebuah bulan yang dipenuhi kesucian sejati

dalam sebulan itu aku harapkan kan banyak ku ukir tinta kebaikan dan ku hapus tulisan keburukanku
mungkin kini akan sedikit berbeda
tiada orang yang aku cinta dalam bulan suci ini
tapi takan ku biarkan amalku berkurang lagi

Jumat, 13 Juli 2012

seandainya

jarak mungkin masih bisa kuatasi
waktu masih bisa ku pegang dalam kendali
tapi aku tak pernah tau semua isi hati engkau
masih miliki sepercik cinta darimu bagi padaku


masih adakah setia yang pernah kau ucap dulu
mungkinkah ada seuntai rindu dalam relung hatimu
saat ku tinggalkan kau jauh disana
sendiri tanpa belai hangat dan peluk manja

seandainya ku bisa kendalikan penuh hatimu
ingin aku slalu ukir namaku dalam hatimu
ingin slalu ku slimuti hatimu dengan kasih dan sayangku

namun kini hanya sebuah harap pada Sang Maha Bertahta
agar kau slalu jaga penuh hatimu untuk aku

Sabtu, 02 Juni 2012

Tuk Seseorang

perjalanan masih belum jua usai walau langkah ini semakin gemetar dan sempoyong
aku masih mencoba mencari dalam keheningan, keramaian bahkan diantara cuaca dan musim yang tak menentu

aku mencari sebuah rasa yang bisa tentramkan jiwa
sebuah cinta yang sejukan dada
sebuah kasih yang selimuti raga

setiap detik berlalu dan menit silih datang dan pergi berganti
hanya lantunan do'a tuk butiran-butiran cinta yang slalu ku harapkan
tuk bahagia yang tak pernah henti ku dambakan

tuk seorang bidadari yang jauh disana
sudikah kau terima lelaki yang tak miliki apapun tuk menemanimu mengarungi ruan waktu yang tersisa dalam dentang alam

Jumat, 01 Juni 2012

...

gerimis basahi hatiku yang luka teriris
aku menyadari terlalu perih yang kurasakan ini sampai tak kuasa aku menahannya
tetes demi tetes air yang basahi hatiku perlahan smakin menusuk dan menyakitkanku, menyiksaku perlahan
aku sadari grimis ini lebih menghancurkan dan menyakitkan dibading dengan semua yang pernah aku pikirkan

tapi entah mengapa aku tak pernah bisa melupakan semua tentang kamu dalam hatiku
padahal tak pernah ku menganggapmu teramat berarti bagiku
tapi mungkin aku terlalu remehkan pengaruh parasmu cantikmu yang bisa hancurkan hatiku lebih dahsyat dari dirimu sendiri
aku berharap ini kan jadi terakhir kalinya aku dikecewakan da dihancurkan wanita
aku berharap hatiku tetap tegar dan bisa terima wanita lain tanpa menyakitinya seperti kau menyakitiku

Ku Hantarkan Rindu

semilir angin pagi hantarkan imajinasi melayang menembus bayang semu mentari
kepakan sayap burung yang menari perlahan diantaran pepohonan rindang yang bergoyang dengan asyiknya
aku menuliskan kata demi kata rindu tuk kekasih yang jauh disana
helai demi helai kertas kuterbangkan, ku hantarkan bersama tiup angin di pagi ini

dalam memori aku putar imajinsi tentang gembiramu disaat pagi menjemput keramaian stelah diam dalam kelamnya malam
senyuman manismu slalu bisa meluluhkan amarah dalam dada ini
tingkah manjamu dekap erat tubuh yang hampir tak terkendali oleh ego dan emosi

aku slalu ikatkan namamu dalam setiap tangkai do'aku pada Ilahi
aku slalu berusaha menuliskan berjuta namamu dalam hati ini agar tak pernah bisa ku melupakan dirimu dari memori dan hatiku

Kamis, 31 Mei 2012

aku ada untukmu

aku dapati sebuah nota kecil tulisan tangan lentikmu
sebuah ungkapan jiwa dan curahan relung hati
setiap kata gambarkan kesediah teramat yang kau alami

aku paham semua memang terlalu berat untuk kau lalui sendiri
tapi jika ingin kau teteskan air mata maka menagislah dipundaku
dan tenagkan segenap jiwamu dalam pelukanku

aku tak pernah peduli seberapa penting aku untukmu
yang slalu kupikirkan seberapa besar pengertian ini bisa ku curahkan untukmu
karna aku tak perlukan pengakuanmu
aku hanya inginkan kau bahagia dihadapanku
karna sungguh jika kau menangis aku tak pernah bayangkan betapa hancur dan berkepingnya hatiku melihat iar mata yang kau teteskan

aku kan slalu ada untukmu
walau tak pernah kau inginkan itu
karna aku akan tetap menyayangmu slalu

Rabu, 30 Mei 2012

Puisi untuk guruku tercinta "Jaja Mujahid"

pernah dalam sebuah pertemuan hangatku bersamamu
engkau usap lembut rambut ini dan menyanjungku
padahal kau seorang lelaki sejati begitupun aku
padahal kau seorang dewasa dan aku remaja
engkau seorang guru dan ku hanya murid biasamu

aku merindukan senyum manjamu
aku merindukan gurau dan tawa darimu
aku rindu celotehmu tentang pengalaman indahmu
aku dan semua yang menyayangmu slalu merindumu

kini biarkan aku dan semua sahabatku mengenangmu yang slalu membuat kami bahagia
kini biarkan aku dan semua yang mencintamu, ikatkan berjuta karangan do'a tuk bahagia abadimu

Diana...

dalam sebuah renung panjang diantara bayangan wajah cantikmu
aku terpikirkan keindahan baru yang kutemui
entah memori ini terlalu lemah untuk mengingatmu
ataukah memang tiada pernah kau inginkan kau ku rindukan \

Diana... aku menyadari betapa sebongkah cintaku takan pernah kaulihat
Diana... dalam sebuah sisi aku slalu merindu dan berusaha tuk menyayangmu seutuhnya
tapi entah mengapa setiap ingin ku lukis indah bayangmu, bersama seberkas sinar bayangmu hilang tak pernah ku temui

aku merindumu
aku menyayangimu
tapi aku tak pernah tau sperti apa ku ungkap semua itu

kini biarkanlah aku bahagia bersama bayangmu
dan aku peluk erat kekasih nyataku

percayalah jika suatu masa kita kan berjumpa
aku akan menyapamu Diana...

Kamis, 24 Mei 2012

Cinta Maafkan Aku

engkau yang menjauh dari pandanganku perlahan tlah kembali mengharapku
aku memang masih mencinta
tapi ego ini coba tepis dan buang jauh rindu yang dirasakan kalbu terhadapmu
cinta maafkan aku

sebuah senyum manis dan gemulai langkahmu tak lagi indah dalam tatapanku
air mata itu tak seindah tetes mutiara lagi dalam retinaku
karna sungguh ego tlah butakan tentangmu
cinta maafkan aku

taukah kamu saat memori ini kuputar tuk mengingatmu aku lemah tak berdaya
taukah kamu saat tangis dalam gulita malam pecah dari mataku ini aku membisu
taukah kamu kini dalam relung hati tiada keindahanmu lagi
cinta maafkan aku

Selasa, 22 Mei 2012

tanpa judul

biar temen-temen ga pusing silahkan baca cerita berurutan dari mulai:
  1. puteri dongeng
  2. lebih dari indah
  3. pancaran sang puteri
  4. mela
  5. dilemaku
  6. cinta?
  7. aku cintaku dan tuhan
ditunggu saran dan kritiknya

Aku, Cintaku dan Tuhan

Masih dengan aku
Masih dengan aku
Masih berusaha mencari sepercik bahagia sebelum Sang bertahta memanggilku

Masih dengan beragam alasan tuk mencari senyuman
Sampai Sang Kuasa tidurkanku panjang

Aku bukanlah kamu
Bukan pula dia dan mereka
Karna sungguh tiada kisah cinta yang akan sama
Kisahku, kamu, dan mereka pastilah berbeda

Semoga akan tercipta bahagia
Dalam setiap detak jantung kita
Saat aliran darah masih terus alirkan tetes kehidupan

Inilah pikirku
Kini dalam sepi aku berpikir
Tentang betapa banyak hari ku ukir bersama cinta dan wanita
Sampai terkadang terlalai aku akan Sang Pencipta
Teramat banyak ku tersenyum karna cinta
Tapi terlalu sedikit ku bersyukur kepadaNya

Cinta dunia dan Cinta Tuhan
Bara cinta yang terpancar karna kecantikan sang Hawa
Membuatku terang benderang hadapi dunia
Tapi sungguh gulita aku jika ditanya tentang Sang Pencerah sebenarnya

Jika berkaca pada cermin cinta dunia
Aku dapat saksikan teramat banyak cantik dan bahagia
Tapi saat aku bercermin pada samudera
Sungguh tiada ku duga Tuhan tlah siapkan sebuah singgasana surga tuk orang yang slalu melihatnya

Keajaiban Cinta
Aku ceria bersama puteri dongengku
Aku bahagia bersama kekasih yang sangat aku cinta
Aku terpesona saat senyuman manja sang pancaran puteri dongeng terlintas dihadapku
Dan sungguh aku rasakan makna sebuah cinta dari bidadariku, Mela

Tapi mereka memberiku setitik luka
Walau tak pernah terasa
Karna sungguh semua cela terhalangi keajaiban cinta
Dan Sang Kuasalah yang berikan semua keajaiban cinta

Sujud Tangisku
Dulu saat setetes luka basahi mata hati
Aku slalu menangis di hadapan Ilahi
Slalu bertanya mengapa Dia tega lakukan ini
Sering kali aku salahkan Dia yang hilangkan keindahan cinta dalam sanubari

Aku teriak, pecahkan sunyi malam yang teramat hitam kelam tak bercahaya
Aku menagis, merintih, teteskan banyak air mata dalam sujud panjang itu

Aku tau Dia kan slalu dengarkan aku
Dia tau semua inginku
Dan Dia tlah siapkan sebuah bahagia stelah sujud panjang penuh tangisku

 Aku yang Skarang
Aku yang sekarang, tak sehebat dulu
Aku yang sekarang, tak setangguh gladiator bermata biru
Aku yang seekarang, terduduk dan membisu
Aku yang sekarang, hanya dapat menangis dan menulis smua inginku
Aku yang sekarang, takan bisa berlari karna kedua kaki terasa membeku
Aku yang sekarang, hanya pasrah pada Penguasa hatiku

Balasan Terbaik untukku
Derita ini mungkin balasan terbaik tuk semua kesalahanku
Aku yang terlalu memuja wanita disekelilingku dengan untaian kata manja dari bibirku
Aku yang slalu melangkah pasti jika cinta rasuki kalbu dan tutup mata hatiku
Aku yang terlalu banyak rasakan cinta dari berbagai macam sentuhan kasih wanita
Tanpa sekejap aku sentuh hatiNya

Tuhanlah Sang Maha Mencinta
Tuhan...
Aku tau kau masih disampingku
Bersamaku, bersama semua harap dan inginku
Seuntai do’a ku ucap tuk sebutir bahagia
Yang suatu saat kan menjelma menjadi pohon yang penuh keindahan, kenyamanan dan kehangatan cinta

Hingga suatu massa semua kan mengerti dan pahami arti sebuah cinta sejati
CintaMu kepada kamilah cinta yang sebenarnya takan pudar walau sekedip saja
Karna hanya Tuhan sang maha Mencinta

Mawar Terakhir dari Tuhan
Tuhan....
Seberkas senyum manja kembali tampak dalam kedua bola mata ini
Senyum yang entah dari siapa dan entah tuk siapa

Tuhan...
Getar ini terasa lagi, walau kini jauh lebih datar tiada bergejolak sperti dulu
Tuhan...
Senang ini masih kurasakan, walau senyum itu berhenti
Tuhan...
Mungkinkah dia mawar terakhir yang kau tanam dalam hatiku
Jika memang benar aku percaya karna hanyalah Kau yang maha mencinta

Kembali kutlis lagi
Senyum manis itu kembali hampiri
Lebih lama dari sebelumnya, lebih indah dari sebelumnya
Walau sudahlah pasti dia tak menghampiri tubuh lusuh dan tak berdaya ini

Kembali aku tuliskan keindahannya walau kini karna aku tau Tuhanlah yang kirimkan dia untukku
Kembali ku lukis senyum manisnya lewat tinta biru kesukaanku

Dialah Cinta
Taukah engkau...
Dia adalah cintaku...
Dia itu rindu dan desah nafasku
Dia permata yang teramat indah nan biru
Dialah  kekasihku
Dialah mawar terakhir itu
Dialah cinta yang menerimaku dengan raga yang tak sehebat dulu
Do’ku terkabul jua
Cinta yang tlah lama kunanti
Setelah Mela tiada lagi disisiku
Dialah kekasih hatiku
Dialah Cinta, orang yang sangat hangat saat bersamaku
Karna dialah sekarang tiada lagi luka dalam raga dan hatiku

I Promise
Air terjun itu masih terlihat sama
Walau sudah sekian lama kutinggal dan tak kujumpa walau hanya dalam kesempurnaan sebuah mimpi

Cinta memang seperti aliran air terjun itu
Jika hanya sebuah tetes maka takan terasa keindahanya
Jika tetes tetes itu menjelma dan menyatu maka pantaslah keindahan cinta akan terasa

Inilah akhir kisahku, Cintaku dan Tuhan
Kini aku bahagia bersama Cinta, aku tentram dalam naunganNya
Dan ku masih miliki Mela yang tetap setia menungguku di surga

Give thank’s to Allah
I will always try to loving you Cinta
And I will always remember you Mela
I Promise

Cinta itu…
Sebuah tulisan tentang sebuah makna kata cinta dariku
Cinta itu...
Melepas kesedihan hancurkan kepedihan dalam jiwa
Cinta itu...
Menggenggam bahagia memeluk erat ceria dalam setiap detik berganti
Cinta itu...
Simple namun penuh akan makna yang sempurna
Cinta itu...
Hamparan kerlip permata dalam kegelapan jurang terdalam
Cinta itu...
Tak seperti rembulan yang hanya menyinari dikala gelap
Cinta itu...
Tak seperti mentari yang berikan kehangatan hanya saat siang hari
Cinta itu...
Seperti angin setia berhembus sampai kapanpun kan tetap berhembus, karna cinta takan berhenti oleh batasan waktu dan karena cinta bagaikan udara yang tak bisa dihentikan walau sedetik saja
Itulah cinta....

Cinta?

Kisah terakhir
Mungkin kini kisah cintaku yang terakhir
Karena sungguh ku amat lelah tuk kembali berpikir
Mencari cinta lagi yang mungkin kan kembali hancurkan hati
Mendekap sayang yang hilangkan percayaku pada kata cinta

Kini bukan aku tak percaya
Masih ada cinta yang terselip dalam dada
Tapi sungguh tlah bosan hati ini tuk mencinta
Karna sungguh selalu berakhir air mata dalam kisah cintaku

Jaga hati
Aku percaya kini hidupku tak harus mencinta wanita
Munkin aku hanya boleh kaguminya saja
Hanya sebatas itu tak lebih dari itu

Aku mencoba jaga penuh hati ini
Menutup erat jiwa ini tuk kata cinta lagi

Aku harap ku bisa wujudkan setiaku pada Mela
Orang yang butaku bahagia walau tak untuk waktu lama
Orang yang ku dekap dengan manja
Kala dinginnya malam masuk dalam pori jiwa

Bukan terlalu ku agungkan Mela
Bukan maksud kecilkan sang Kuasa
Karena sungguh tanpaNya
Ku takan pernah bisa memeluk Mela

Kota mati
Badai benar-benar datang di kota ini
Tiada cerah kala jam sudah tak pagi lagi
Gumpalan awan hitam selimuti kota ini
Mungkin inilah kota mati
Tiada bisa ku melihat manusia disini
Tiada terdengar kicau burung kenari
Semuanya benar-benar sunyi dan sepi

Hanya aku pegangi kepalaku
Berputar dalam topan yang menggulungku
Besama mobil, motor rumah dan apapun yang ada disekelilingku

Mungkinkah ini akhir dari hidupku
Mungkin hanya khayalku saja
Tapi jika hanya khayal
Tak mungkin semua begitu terasa menyiksaku

Matikah diriku?
Ada cemas dlam hati jika kini ku harus berjumpa Ilahi
Ada senang dalam jiwa karna mungkin ku akan bertemu Mela

Aku tersiksa
Masih dalam kota mati
Tapi aku tak jadi mati
Hanya raga tak berbentuk sempurna lagi

Kota ini masih tetap hitam
Kelam tanpa ada sebuah bayang

Sesekali hembusan angin kencang terbangkan aku jauh dari tempat berdiriku
Ada kalanya kepalaku keluarkan darah segar
Beberapa tulang dalam tubuhku terdengar patah tak karuan

Aku masih tersiksa dan tak pernah tau kapankah akhirnya
Aku masih tersakiti oleh alam di kota mati
Anehnya tak pernah ku rasakan lapar di tubuhku
Ku tak pernah haus walau tak pernah ku minum air di kota ini

Sunyi yang teramat
Aku teriak sejadinya
Aku menangis sekuat aku bisa
Aku panggil namaNya
Coba tuk pertanyakan apa yang Dia berikan untuk aku

Dalam kesunyian yang teramat sangat
Rasanya ingin tubuhku terikat
Mungkin dengan begitu
Tak kan ku terbang tanpa arah dan berdarah

Mela dihadapku
Akhirnya deritaku berakhir atau mungkin tak benar-benar berakhir
Mela ada dihadapku dan tersenyum manja
Tangannya genggam erat tanganku
Sesekali dia bernyanyi lagu favoritnya dulu
Ya itulah Mela wanita yang sangat ku puja itu

Dia hantarkan aku pada cahya yang dulu jabat tanganya
Bukan tuk mengajakku pergi bersamanya
Ia meminta cahaya kembalikan aku ke dunia nyata
Entahlah mengapa dia berkata begitu
Apa memang benar ini bukan alam sesungguhnya
Yang ku tau setelah itu Mela genggam tangan cahaya dan tinggalkan aku setelah ucapkan kata cinta

 Kembali dalam nyata
Kini saat aku buka kedua bola mata ini
Ada sinar terang dihadapku
Aroma yang sudah ku duga sebelumnya

Ada sosok perempuan di sampingku
Yang ku tau dia lebih muda dariku bahkan munkin dari Mela
Tetesan air matanya basahi tangannya
Raut wajah seorang yang berdosa
Walau tak tau apa dosanya

Sesekali di menengok ke arahku
Mungkin tak dia ketahui aku sudah kembali dari tidur panjang yang lelahkan aku
Tapi mungkin tuk sekarang ku biarkan dia tangisi apa yang tak pernah ku ketahui

Getar suka
Semua deritaku kini berakhir dengan sebongkah senyum manja
Tak ku sangka sebelumnya aku kembali rasakan getar suka dalam dada
Pada wanita yang buatku rasakan kejamnya kota mati dalam imaji

Tapi aku sadari semua hanya rasa sesaat
Rapuh dan pasti retak tuk waktu yang tak terlalu lama
Sama seperti kisah cintaku sebelumnya
Musnah ditelan waktu, diamuk masa

Kini untuk pertama kali ku hindari cinta sebelum cinta itu yang menjauh dariku
Kini untuk pertama kali ku biarkan hati ini terluka sendiri bukan karna merasa tersakiti

Makna cinta
Perihnya luka tak pernah ku rasakan lagi sekarang
Hati ini seolah ku buat riang
Singkirkan rasa takut dan tak percaya dalam dada
Biarkan kini aku menjelma menjadi aku yang lebih hargai perbedaan dalam maknai cinta

Semua sahabatku sering berkata
Carilah cinta baru yang kan buat hidupku lebih bermakna
Tapi mereka tak tau kini hidupku lebih bermakna
Walau tanpa sebuah cinta dari seorang wanita

Bukan tentang wanita
Kini aku coba sibukan diriku dengan rangkai kata kembali
Bukan tenatang keindahan dan kecantikan seorang wanita
Kini ku coba deskripsikan tentang keindahan dunia dari sudut pandangku tentang Penciptanya

Bukan karena aku tlah rasakan kepahitan kota mati dalam imaji
Tapi semua gambaran ini semoga akan jadi bukti
Bahwa terlalu banya kita kagumi sosok wanita tanpa pernah kagumi sosok Penciptanya

Jika kita terbuai kata cinta yang terlontar dari mulut dusta manusia
Kenapa tak kita terbuai dengan perkataanNya yang jelas tak pernah mengandung dusta

Jika ada syair indah di dunia ini maka pikirkan tentang betapa indahnya Pencipta sang penyair itu
Semuanya terjadi karna kehendakNya
Syair cinta, rasa cinta, bahkan sebuah duka itu terjadi atas kehendakNya

Aku tak mengerti
Saat ingin ku akhiri cintaku pada wanita
Mengapa
Mengapa kau kembali dengan sebuah senyum manja
Senyum yang bahkan lebih indah saat dulu kala
Sang puteri dongeng hampiri dan harapkan aku beri dia bahagia

Hati ini masih tak mengerti seperti apa bahagia yang dia minta
Jiwa ini masih tak pahami maksud dari semua kata yang terlantun manja

Seperti apa
Tuhan harus seperti apa hati ini tanggapinya
Harus seperti apa ku berinya bahagia
Haruskah aku kembali memberinya sebuah cinta
Yang memang masih ada yang tersisa

Aku tak pernah tau kan menjadi begini jadinya
Saat semua cinta ku usir dalam benak dan relung jiwa
Ia datang dan harapkan suatu bahagia

Tiada yang tau
Tiada yang tau maksud hatinya itu
Tiada aku, sahabatku, dan semua keluargaku
Semua dipaksa diam membisu
Olehmu

Hanya Tuhan dan hatimu yang tau
Tapi mengapa kau kembali menjauh dariku

Menghilang seperti dulu
Tianggalkan tanya besar dalam hatiku

Tangis
Saat aku mulai anggap kau hanya bercanda denganku
Kau kembali datang menghampiriku
Kini tiada senyum manja dari bibir tipismu
Hanya tetesan air mata basahi pipi merahmu

Kau dekap aku tanpa ragu
Semakin dan semakin kencang tangis itu
Mungkinkah hatimu remuk dan tak tersisa
Atau mungkin hanya sebuah tragedi kecil yang buatmu sedih dan teteskan aki mata

Tapi kau hanya menangis dan terus begitu
Kau tak berkata sepatah katapun padaku

Mungkin tidak tuk hari ini
Mungkin kau butuhkan waktu untuk sendiri dulu
Habiskan semua air matamu
Sampai pagi datang menjemputmu

Kenangan cintamu
Sebuah foto keluarga kau tunjukan padaku
Aku tau pasti itulah yang membuat kau membisu
Menghabiskan semua air matamu
Saat semua terlelap dalam tidur khayalnya

Tersendat suaramu kisahkan mereka padaku
Tentang cintamu yang pernah hadirkan bahagia untukmu

Tentang semua tawa dan tangismu
Harapan dan semua mimpi indahmu

Kini hanya tinggal kenangan yang kan hilang ditelan waktu
Musnah tersapu derasnya zaman yang tak menentu

Tolong aku
Tuhan, dulu aku berpikir
Betapa kejamnya kau ambil wanita yang paling ku cinta
Hancurkan mimpi dan anganku bersamanya

Kini ku bersujud meminta maafMu
Ternyata tak hanya aku yang rasakan kepedihan cinta
Dalam kisah hidup yang tlah Kau tulis rapi di suratan takdir hambaMu

Tolonglah aku Tuhan
Izinkan aku beri dia sedikit bahagia
Tumbuhkan semangat yang pernah hilang saat cintanya pergi entah kemana

Libatkan Tuhan
Masih aku bingung dengan langkah yang harus ku tempuh
Mungkin untuk sekian kali dilema kembali

Aku tau pasti kesungguhan bahagia abadi
Itu hanya atas kehendak Ilahi
Bukan hanya karna suatu usahaku sendiri

Aku masih akan tetap mencoba libatkan Tuhan
Dalam stiap jejak langkah yang akan ku lalui
Karna aku tau pasti langkahNya takan buatku tersiksa

Takan terucap
Aku lihat langkahmu tidak semangat
Tapi entah mengapa saat aku hampiri
Engkau tersipu malu, mendekapku, dan teteskan lagi air matamu

Katamu sekarang kamu takan tangisi kepedihan lagi
Katamu kan ada hari yang cerah kembali
Serpihan yang dulu hilang tlah kembali
Sebutir cinta akan segera hampiri

Aku tersenyum dengarkan itu
Aku bahagia kau takan menangis lagi
Dan biarkan rasaku padamu takan pernah terucap hingga akhir waktu

Berharap pada Ilahi
Sekarang aku takan terlalu harpakan bahagia dari seorang wanita
Aku tau Tuhan takan pernah tinggalkan aku sendiri
Ia  takan biarkan aku menangis lagi
Tersiksa, merintih, dan merana tak mungkin kan hadir kembali

Sampai hari ini dan sampai akhir nanti
Dia takan pernah palingkan wajah sucinya dari ku
Itulah yang buatku lebih tegar dan tak lagi tangisi setiap hariku

Berharap masih banyak waktu untuk aku tangisi semua dosaku
Berharap masih ada kata taubat di hatiMu
Untuku, hamba yang tak pernah turuti jalan lurusMu

Jemari petir
Mentari mulai menepi
Saat terlambai jemari petir di senja hari
Saat itu ku tlah langkahkan kaki
Tinggalkan tanah merah tempat sang pujaan hati

Berwarna-warni jemari itu menari
Diiringi gelegar silih berganti
Aku takut tapi aku percaya pada Ilahi
Dan aku harus tetap berlari
Tinggalkan tempat berbaring sang kekasih hati

Sempat terbesit dalam benak ini
Akankan aku mati hari ini
Berjabat dengan petir yang berjemari
Dan bisa rasakan kehangatan peluk Mela kembali