tetes air mata basahi kerinduan yang teramat menyiksa
kucuran peluh hantarkan aku pada setumpuk derita
semua ini sangatlah menyiksa
bahkan aku hampir tak berdaya
hidup kini tak lagi dihiasi kata mutiara cinta
hidup kini hanyalah penyesalan tiada akhir yang menyiksa
mungkin ini balasan dari sifat burukku padamu
yang slalu membuatmu menderita dan membisu
kerinduan aku terhadap senyum manis dari bibirmu
pastinya hanya kan tinggal kerinduan tak berujung
karna aku tau
tak akan ada maaf lagi untuk aku yang kini hanya menjadi pecundang
dalam blog ini saya mencoba bercerita melalui sebuah diary (puisi), karna bagi saya setiap kejadian itu akan terasa sangat indah jika kita bisa mensyukuri dan melihat semuanya dari segi positif. semoga dengan adanya blog ini saya bisa punya lebih banyak teman untuk saling berbagi mengenai puisi.
Minggu, 12 Agustus 2012
Sabtu, 11 Agustus 2012
maafkan aku
ketika waktu berputar tanpa henti
ketika takdir bergulir dengan sekehendak sendiri
ketika itu pula akan tercipta jarak yang pisahkan insan yang saling mencintai
detik memang tak bisa terhitung oleh jemari
menit tak kunjung capek tuk berhenti
bulan dan tahun hanya kuasa ciptakan keindahan memori
saat aku mengingat semua memori indahku di sekolah ini
pastinya kan terselip salah dan dosa walau aku tak menyadari
maka dengan segala kerendahan hati
maafkan aku yang tak sempurna ini
dalam keagungan dan keindahan suasana yang fitri
ketika takdir bergulir dengan sekehendak sendiri
ketika itu pula akan tercipta jarak yang pisahkan insan yang saling mencintai
detik memang tak bisa terhitung oleh jemari
menit tak kunjung capek tuk berhenti
bulan dan tahun hanya kuasa ciptakan keindahan memori
saat aku mengingat semua memori indahku di sekolah ini
pastinya kan terselip salah dan dosa walau aku tak menyadari
maka dengan segala kerendahan hati
maafkan aku yang tak sempurna ini
dalam keagungan dan keindahan suasana yang fitri
Senin, 06 Agustus 2012
semoga kan ada maaf
teringat dalam memori ini tentang semua salah yang pernah tercipta dalam langkah
ada setumpuk sesal saat mengingat semuanya
ada segunung asa ingin meminta sebongkah maaf darimu
setidaknya di hari indah nan fitri ini
bukan hanya kata maaf yang aku damba
semoga smua maaf yang terlantun dari bibir manismu dihiasi keikhlasan hati
semoga.... dan aku harap begitu
ada setumpuk sesal saat mengingat semuanya
ada segunung asa ingin meminta sebongkah maaf darimu
setidaknya di hari indah nan fitri ini
bukan hanya kata maaf yang aku damba
semoga smua maaf yang terlantun dari bibir manismu dihiasi keikhlasan hati
semoga.... dan aku harap begitu
Sabtu, 14 Juli 2012
Menanti bulan yg suci
detik silih berganti dalam dentang jam kehidupan
setiap ia berlalu akan banyak makna yang tersirat dan terukir indah
seperti sebuah bulan yang paling aku nanti
sebuah bulan yang dipenuhi kesucian sejati
dalam sebulan itu aku harapkan kan banyak ku ukir tinta kebaikan dan ku hapus tulisan keburukanku
mungkin kini akan sedikit berbeda
tiada orang yang aku cinta dalam bulan suci ini
tapi takan ku biarkan amalku berkurang lagi
setiap ia berlalu akan banyak makna yang tersirat dan terukir indah
seperti sebuah bulan yang paling aku nanti
sebuah bulan yang dipenuhi kesucian sejati
dalam sebulan itu aku harapkan kan banyak ku ukir tinta kebaikan dan ku hapus tulisan keburukanku
mungkin kini akan sedikit berbeda
tiada orang yang aku cinta dalam bulan suci ini
tapi takan ku biarkan amalku berkurang lagi
Jumat, 13 Juli 2012
seandainya
jarak mungkin masih bisa kuatasi
waktu masih bisa ku pegang dalam kendali
tapi aku tak pernah tau semua isi hati engkau
masih miliki sepercik cinta darimu bagi padaku
masih adakah setia yang pernah kau ucap dulu
mungkinkah ada seuntai rindu dalam relung hatimu
saat ku tinggalkan kau jauh disana
sendiri tanpa belai hangat dan peluk manja
seandainya ku bisa kendalikan penuh hatimu
ingin aku slalu ukir namaku dalam hatimu
ingin slalu ku slimuti hatimu dengan kasih dan sayangku
namun kini hanya sebuah harap pada Sang Maha Bertahta
agar kau slalu jaga penuh hatimu untuk aku
waktu masih bisa ku pegang dalam kendali
tapi aku tak pernah tau semua isi hati engkau
masih miliki sepercik cinta darimu bagi padaku
masih adakah setia yang pernah kau ucap dulu
mungkinkah ada seuntai rindu dalam relung hatimu
saat ku tinggalkan kau jauh disana
sendiri tanpa belai hangat dan peluk manja
seandainya ku bisa kendalikan penuh hatimu
ingin aku slalu ukir namaku dalam hatimu
ingin slalu ku slimuti hatimu dengan kasih dan sayangku
namun kini hanya sebuah harap pada Sang Maha Bertahta
agar kau slalu jaga penuh hatimu untuk aku
Sabtu, 02 Juni 2012
Tuk Seseorang
perjalanan masih belum jua usai walau langkah ini semakin gemetar dan sempoyong
aku masih mencoba mencari dalam keheningan, keramaian bahkan diantara cuaca dan musim yang tak menentu
aku mencari sebuah rasa yang bisa tentramkan jiwa
sebuah cinta yang sejukan dada
sebuah kasih yang selimuti raga
setiap detik berlalu dan menit silih datang dan pergi berganti
hanya lantunan do'a tuk butiran-butiran cinta yang slalu ku harapkan
tuk bahagia yang tak pernah henti ku dambakan
tuk seorang bidadari yang jauh disana
sudikah kau terima lelaki yang tak miliki apapun tuk menemanimu mengarungi ruan waktu yang tersisa dalam dentang alam
aku masih mencoba mencari dalam keheningan, keramaian bahkan diantara cuaca dan musim yang tak menentu
aku mencari sebuah rasa yang bisa tentramkan jiwa
sebuah cinta yang sejukan dada
sebuah kasih yang selimuti raga
setiap detik berlalu dan menit silih datang dan pergi berganti
hanya lantunan do'a tuk butiran-butiran cinta yang slalu ku harapkan
tuk bahagia yang tak pernah henti ku dambakan
tuk seorang bidadari yang jauh disana
sudikah kau terima lelaki yang tak miliki apapun tuk menemanimu mengarungi ruan waktu yang tersisa dalam dentang alam
Jumat, 01 Juni 2012
...
gerimis basahi hatiku yang luka teriris
aku menyadari terlalu perih yang kurasakan ini sampai tak kuasa aku menahannya
tetes demi tetes air yang basahi hatiku perlahan smakin menusuk dan menyakitkanku, menyiksaku perlahan
aku sadari grimis ini lebih menghancurkan dan menyakitkan dibading dengan semua yang pernah aku pikirkan
tapi entah mengapa aku tak pernah bisa melupakan semua tentang kamu dalam hatiku
padahal tak pernah ku menganggapmu teramat berarti bagiku
tapi mungkin aku terlalu remehkan pengaruh parasmu cantikmu yang bisa hancurkan hatiku lebih dahsyat dari dirimu sendiri
aku berharap ini kan jadi terakhir kalinya aku dikecewakan da dihancurkan wanita
aku berharap hatiku tetap tegar dan bisa terima wanita lain tanpa menyakitinya seperti kau menyakitiku
aku menyadari terlalu perih yang kurasakan ini sampai tak kuasa aku menahannya
tetes demi tetes air yang basahi hatiku perlahan smakin menusuk dan menyakitkanku, menyiksaku perlahan
aku sadari grimis ini lebih menghancurkan dan menyakitkan dibading dengan semua yang pernah aku pikirkan
tapi entah mengapa aku tak pernah bisa melupakan semua tentang kamu dalam hatiku
padahal tak pernah ku menganggapmu teramat berarti bagiku
tapi mungkin aku terlalu remehkan pengaruh parasmu cantikmu yang bisa hancurkan hatiku lebih dahsyat dari dirimu sendiri
aku berharap ini kan jadi terakhir kalinya aku dikecewakan da dihancurkan wanita
aku berharap hatiku tetap tegar dan bisa terima wanita lain tanpa menyakitinya seperti kau menyakitiku
Ku Hantarkan Rindu
semilir angin pagi hantarkan imajinasi melayang menembus bayang semu mentari
kepakan sayap burung yang menari perlahan diantaran pepohonan rindang yang bergoyang dengan asyiknya
aku menuliskan kata demi kata rindu tuk kekasih yang jauh disana
helai demi helai kertas kuterbangkan, ku hantarkan bersama tiup angin di pagi ini
dalam memori aku putar imajinsi tentang gembiramu disaat pagi menjemput keramaian stelah diam dalam kelamnya malam
senyuman manismu slalu bisa meluluhkan amarah dalam dada ini
tingkah manjamu dekap erat tubuh yang hampir tak terkendali oleh ego dan emosi
aku slalu ikatkan namamu dalam setiap tangkai do'aku pada Ilahi
aku slalu berusaha menuliskan berjuta namamu dalam hati ini agar tak pernah bisa ku melupakan dirimu dari memori dan hatiku
kepakan sayap burung yang menari perlahan diantaran pepohonan rindang yang bergoyang dengan asyiknya
aku menuliskan kata demi kata rindu tuk kekasih yang jauh disana
helai demi helai kertas kuterbangkan, ku hantarkan bersama tiup angin di pagi ini
dalam memori aku putar imajinsi tentang gembiramu disaat pagi menjemput keramaian stelah diam dalam kelamnya malam
senyuman manismu slalu bisa meluluhkan amarah dalam dada ini
tingkah manjamu dekap erat tubuh yang hampir tak terkendali oleh ego dan emosi
aku slalu ikatkan namamu dalam setiap tangkai do'aku pada Ilahi
aku slalu berusaha menuliskan berjuta namamu dalam hati ini agar tak pernah bisa ku melupakan dirimu dari memori dan hatiku
Kamis, 31 Mei 2012
aku ada untukmu
aku dapati sebuah nota kecil tulisan tangan lentikmu
sebuah ungkapan jiwa dan curahan relung hati
setiap kata gambarkan kesediah teramat yang kau alami
aku paham semua memang terlalu berat untuk kau lalui sendiri
tapi jika ingin kau teteskan air mata maka menagislah dipundaku
dan tenagkan segenap jiwamu dalam pelukanku
aku tak pernah peduli seberapa penting aku untukmu
yang slalu kupikirkan seberapa besar pengertian ini bisa ku curahkan untukmu
karna aku tak perlukan pengakuanmu
aku hanya inginkan kau bahagia dihadapanku
karna sungguh jika kau menangis aku tak pernah bayangkan betapa hancur dan berkepingnya hatiku melihat iar mata yang kau teteskan
aku kan slalu ada untukmu
walau tak pernah kau inginkan itu
karna aku akan tetap menyayangmu slalu
sebuah ungkapan jiwa dan curahan relung hati
setiap kata gambarkan kesediah teramat yang kau alami
aku paham semua memang terlalu berat untuk kau lalui sendiri
tapi jika ingin kau teteskan air mata maka menagislah dipundaku
dan tenagkan segenap jiwamu dalam pelukanku
aku tak pernah peduli seberapa penting aku untukmu
yang slalu kupikirkan seberapa besar pengertian ini bisa ku curahkan untukmu
karna aku tak perlukan pengakuanmu
aku hanya inginkan kau bahagia dihadapanku
karna sungguh jika kau menangis aku tak pernah bayangkan betapa hancur dan berkepingnya hatiku melihat iar mata yang kau teteskan
aku kan slalu ada untukmu
walau tak pernah kau inginkan itu
karna aku akan tetap menyayangmu slalu
Rabu, 30 Mei 2012
Puisi untuk guruku tercinta "Jaja Mujahid"
pernah dalam sebuah pertemuan hangatku bersamamu
engkau usap lembut rambut ini dan menyanjungku
padahal kau seorang lelaki sejati begitupun aku
padahal kau seorang dewasa dan aku remaja
engkau seorang guru dan ku hanya murid biasamu
aku merindukan senyum manjamu
aku merindukan gurau dan tawa darimu
aku rindu celotehmu tentang pengalaman indahmu
aku dan semua yang menyayangmu slalu merindumu
kini biarkan aku dan semua sahabatku mengenangmu yang slalu membuat kami bahagia
kini biarkan aku dan semua yang mencintamu, ikatkan berjuta karangan do'a tuk bahagia abadimu
engkau usap lembut rambut ini dan menyanjungku
padahal kau seorang lelaki sejati begitupun aku
padahal kau seorang dewasa dan aku remaja
engkau seorang guru dan ku hanya murid biasamu
aku merindukan senyum manjamu
aku merindukan gurau dan tawa darimu
aku rindu celotehmu tentang pengalaman indahmu
aku dan semua yang menyayangmu slalu merindumu
kini biarkan aku dan semua sahabatku mengenangmu yang slalu membuat kami bahagia
kini biarkan aku dan semua yang mencintamu, ikatkan berjuta karangan do'a tuk bahagia abadimu
Diana...
dalam sebuah renung panjang diantara bayangan wajah cantikmu
aku terpikirkan keindahan baru yang kutemui
entah memori ini terlalu lemah untuk mengingatmu
ataukah memang tiada pernah kau inginkan kau ku rindukan \
Diana... aku menyadari betapa sebongkah cintaku takan pernah kaulihat
Diana... dalam sebuah sisi aku slalu merindu dan berusaha tuk menyayangmu seutuhnya
tapi entah mengapa setiap ingin ku lukis indah bayangmu, bersama seberkas sinar bayangmu hilang tak pernah ku temui
aku merindumu
aku menyayangimu
tapi aku tak pernah tau sperti apa ku ungkap semua itu
kini biarkanlah aku bahagia bersama bayangmu
dan aku peluk erat kekasih nyataku
percayalah jika suatu masa kita kan berjumpa
aku akan menyapamu Diana...
aku terpikirkan keindahan baru yang kutemui
entah memori ini terlalu lemah untuk mengingatmu
ataukah memang tiada pernah kau inginkan kau ku rindukan \
Diana... aku menyadari betapa sebongkah cintaku takan pernah kaulihat
Diana... dalam sebuah sisi aku slalu merindu dan berusaha tuk menyayangmu seutuhnya
tapi entah mengapa setiap ingin ku lukis indah bayangmu, bersama seberkas sinar bayangmu hilang tak pernah ku temui
aku merindumu
aku menyayangimu
tapi aku tak pernah tau sperti apa ku ungkap semua itu
kini biarkanlah aku bahagia bersama bayangmu
dan aku peluk erat kekasih nyataku
percayalah jika suatu masa kita kan berjumpa
aku akan menyapamu Diana...
Kamis, 24 Mei 2012
Cinta Maafkan Aku
engkau yang menjauh dari pandanganku perlahan tlah kembali mengharapku
aku memang masih mencinta
tapi ego ini coba tepis dan buang jauh rindu yang dirasakan kalbu terhadapmu
cinta maafkan aku
sebuah senyum manis dan gemulai langkahmu tak lagi indah dalam tatapanku
air mata itu tak seindah tetes mutiara lagi dalam retinaku
karna sungguh ego tlah butakan tentangmu
cinta maafkan aku
taukah kamu saat memori ini kuputar tuk mengingatmu aku lemah tak berdaya
taukah kamu saat tangis dalam gulita malam pecah dari mataku ini aku membisu
taukah kamu kini dalam relung hati tiada keindahanmu lagi
cinta maafkan aku
aku memang masih mencinta
tapi ego ini coba tepis dan buang jauh rindu yang dirasakan kalbu terhadapmu
cinta maafkan aku
sebuah senyum manis dan gemulai langkahmu tak lagi indah dalam tatapanku
air mata itu tak seindah tetes mutiara lagi dalam retinaku
karna sungguh ego tlah butakan tentangmu
cinta maafkan aku
taukah kamu saat memori ini kuputar tuk mengingatmu aku lemah tak berdaya
taukah kamu saat tangis dalam gulita malam pecah dari mataku ini aku membisu
taukah kamu kini dalam relung hati tiada keindahanmu lagi
cinta maafkan aku
Selasa, 22 Mei 2012
tanpa judul
biar temen-temen ga pusing silahkan baca cerita berurutan dari mulai:
- puteri dongeng
- lebih dari indah
- pancaran sang puteri
- mela
- dilemaku
- cinta?
- aku cintaku dan tuhan
Aku, Cintaku dan Tuhan
Masih dengan aku
Masih
dengan aku
Masih
berusaha mencari sepercik bahagia sebelum Sang bertahta memanggilku
Masih dengan
beragam alasan tuk mencari senyuman
Sampai
Sang Kuasa tidurkanku panjang
Aku
bukanlah kamu
Bukan
pula dia dan mereka
Karna
sungguh tiada kisah cinta yang akan sama
Kisahku,
kamu, dan mereka pastilah berbeda
Semoga
akan tercipta bahagia
Dalam
setiap detak jantung kita
Saat
aliran darah masih terus alirkan tetes kehidupan
Inilah pikirku
Kini
dalam sepi aku berpikir
Tentang
betapa banyak hari ku ukir bersama cinta dan wanita
Sampai
terkadang terlalai aku akan Sang Pencipta
Teramat
banyak ku tersenyum karna cinta
Tapi
terlalu sedikit ku bersyukur kepadaNya
Cinta dunia dan Cinta Tuhan
Bara
cinta yang terpancar karna kecantikan sang Hawa
Membuatku
terang benderang hadapi dunia
Tapi
sungguh gulita aku jika ditanya tentang Sang Pencerah sebenarnya
Jika
berkaca pada cermin cinta dunia
Aku dapat
saksikan teramat banyak cantik dan bahagia
Tapi
saat aku bercermin pada samudera
Sungguh
tiada ku duga Tuhan tlah siapkan sebuah singgasana surga tuk orang yang slalu
melihatnya
Keajaiban Cinta
Aku
ceria bersama puteri dongengku
Aku
bahagia bersama kekasih yang sangat aku cinta
Aku
terpesona saat senyuman manja sang pancaran puteri dongeng terlintas dihadapku
Dan
sungguh aku rasakan makna sebuah cinta dari bidadariku, Mela
Tapi
mereka memberiku setitik luka
Walau
tak pernah terasa
Karna
sungguh semua cela terhalangi keajaiban cinta
Dan
Sang Kuasalah yang berikan semua keajaiban cinta
Sujud Tangisku
Dulu
saat setetes luka basahi mata hati
Aku
slalu menangis di hadapan Ilahi
Slalu
bertanya mengapa Dia tega lakukan ini
Sering
kali aku salahkan Dia yang hilangkan keindahan cinta dalam sanubari
Aku
teriak, pecahkan sunyi malam yang teramat hitam kelam tak bercahaya
Aku
menagis, merintih, teteskan banyak air mata dalam sujud panjang itu
Aku
tau Dia kan slalu dengarkan aku
Dia
tau semua inginku
Dan
Dia tlah siapkan sebuah bahagia stelah sujud panjang penuh tangisku
Aku yang Skarang
Aku
yang sekarang, tak sehebat dulu
Aku
yang sekarang, tak setangguh gladiator bermata biru
Aku
yang seekarang, terduduk dan membisu
Aku
yang sekarang, hanya dapat menangis dan menulis smua inginku
Aku
yang sekarang, takan bisa berlari karna kedua kaki terasa membeku
Aku
yang sekarang, hanya pasrah pada Penguasa hatiku
Balasan Terbaik untukku
Derita
ini mungkin balasan terbaik tuk semua kesalahanku
Aku
yang terlalu memuja wanita disekelilingku dengan untaian kata manja dari
bibirku
Aku yang
slalu melangkah pasti jika cinta rasuki kalbu dan tutup mata hatiku
Aku
yang terlalu banyak rasakan cinta dari berbagai macam sentuhan kasih wanita
Tanpa
sekejap aku sentuh hatiNya
Tuhanlah Sang Maha Mencinta
Tuhan...
Aku
tau kau masih disampingku
Bersamaku,
bersama semua harap dan inginku
Seuntai
do’a ku ucap tuk sebutir bahagia
Yang
suatu saat kan menjelma menjadi pohon yang penuh keindahan, kenyamanan dan
kehangatan cinta
Hingga
suatu massa semua kan mengerti dan pahami arti sebuah cinta sejati
CintaMu
kepada kamilah cinta yang sebenarnya takan pudar walau sekedip saja
Karna
hanya Tuhan sang maha Mencinta
Mawar Terakhir dari Tuhan
Tuhan....
Seberkas
senyum manja kembali tampak dalam kedua bola mata ini
Senyum
yang entah dari siapa dan entah tuk siapa
Tuhan...
Getar
ini terasa lagi, walau kini jauh lebih datar tiada bergejolak sperti dulu
Tuhan...
Senang
ini masih kurasakan, walau senyum itu berhenti
Tuhan...
Mungkinkah
dia mawar terakhir yang kau tanam dalam hatiku
Jika
memang benar aku percaya karna hanyalah Kau yang maha mencinta
Kembali kutlis lagi
Senyum
manis itu kembali hampiri
Lebih
lama dari sebelumnya, lebih indah dari sebelumnya
Walau
sudahlah pasti dia tak menghampiri tubuh lusuh dan tak berdaya ini
Kembali
aku tuliskan keindahannya walau kini karna aku tau Tuhanlah yang kirimkan dia
untukku
Kembali
ku lukis senyum manisnya lewat tinta biru kesukaanku
Dialah Cinta
Taukah
engkau...
Dia
adalah cintaku...
Dia
itu rindu dan desah nafasku
Dia
permata yang teramat indah nan biru
Dialah kekasihku
Dialah
mawar terakhir itu
Dialah
cinta yang menerimaku dengan raga yang tak sehebat dulu
Do’ku
terkabul jua
Cinta
yang tlah lama kunanti
Setelah
Mela tiada lagi disisiku
Dialah
kekasih hatiku
Dialah
Cinta, orang yang sangat hangat saat bersamaku
Karna
dialah sekarang tiada lagi luka dalam raga dan hatiku
I Promise
Air
terjun itu masih terlihat sama
Walau
sudah sekian lama kutinggal dan tak kujumpa walau hanya dalam kesempurnaan
sebuah mimpi
Cinta
memang seperti aliran air terjun itu
Jika
hanya sebuah tetes maka takan terasa keindahanya
Jika
tetes tetes itu menjelma dan menyatu maka pantaslah keindahan cinta akan terasa
Inilah
akhir kisahku, Cintaku dan Tuhan
Kini
aku bahagia bersama Cinta, aku tentram dalam naunganNya
Dan ku
masih miliki Mela yang tetap setia menungguku di surga
Give
thank’s to Allah
I will
always try to loving you Cinta
And I
will always remember you Mela
I
Promise
Cinta itu…
Sebuah
tulisan tentang sebuah makna kata cinta dariku
Cinta
itu...
Melepas
kesedihan hancurkan kepedihan dalam jiwa
Cinta
itu...
Menggenggam
bahagia memeluk erat ceria dalam setiap detik berganti
Cinta
itu...
Simple
namun penuh akan makna yang sempurna
Cinta
itu...
Hamparan
kerlip permata dalam kegelapan jurang terdalam
Cinta
itu...
Tak
seperti rembulan yang hanya menyinari dikala gelap
Cinta
itu...
Tak
seperti mentari yang berikan kehangatan hanya saat siang hari
Cinta
itu...
Seperti
angin setia berhembus sampai kapanpun kan tetap berhembus, karna cinta takan
berhenti oleh batasan waktu dan karena cinta bagaikan udara yang tak bisa
dihentikan walau sedetik saja
Itulah
cinta....
Cinta?
Kisah terakhir
Mungkin kini kisah cintaku
yang terakhir
Karena sungguh ku amat
lelah tuk kembali berpikir
Mencari cinta lagi yang
mungkin kan kembali hancurkan hati
Mendekap sayang yang
hilangkan percayaku pada kata cinta
Kini bukan aku tak percaya
Masih ada cinta yang
terselip dalam dada
Tapi sungguh tlah bosan
hati ini tuk mencinta
Karna sungguh selalu
berakhir air mata dalam kisah cintaku
Jaga hati
Aku percaya kini hidupku
tak harus mencinta wanita
Munkin aku hanya boleh
kaguminya saja
Hanya sebatas itu tak lebih
dari itu
Aku mencoba jaga penuh hati
ini
Menutup erat jiwa ini tuk
kata cinta lagi
Aku harap ku bisa wujudkan
setiaku pada Mela
Orang yang butaku bahagia
walau tak untuk waktu lama
Orang yang ku dekap dengan
manja
Kala dinginnya malam masuk
dalam pori jiwa
Bukan terlalu ku agungkan
Mela
Bukan maksud kecilkan sang
Kuasa
Karena sungguh tanpaNya
Ku takan pernah bisa
memeluk Mela
Kota mati
Badai benar-benar datang di
kota ini
Tiada cerah kala jam sudah
tak pagi lagi
Gumpalan awan hitam
selimuti kota ini
Mungkin inilah kota mati
Tiada bisa ku melihat
manusia disini
Tiada terdengar kicau
burung kenari
Semuanya benar-benar sunyi
dan sepi
Hanya aku pegangi kepalaku
Berputar dalam topan yang
menggulungku
Besama mobil, motor rumah
dan apapun yang ada disekelilingku
Mungkinkah ini akhir dari
hidupku
Mungkin hanya khayalku saja
Tapi jika hanya khayal
Tak mungkin semua begitu
terasa menyiksaku
Matikah diriku?
Ada cemas dlam hati jika
kini ku harus berjumpa Ilahi
Ada senang dalam jiwa karna
mungkin ku akan bertemu Mela
Aku tersiksa
Masih dalam kota mati
Tapi aku tak jadi mati
Hanya raga tak berbentuk
sempurna lagi
Kota ini masih tetap hitam
Kelam tanpa ada sebuah
bayang
Sesekali hembusan angin
kencang terbangkan aku jauh dari tempat berdiriku
Ada kalanya kepalaku
keluarkan darah segar
Beberapa tulang dalam
tubuhku terdengar patah tak karuan
Aku masih tersiksa dan tak
pernah tau kapankah akhirnya
Aku masih tersakiti oleh
alam di kota mati
Anehnya tak pernah ku
rasakan lapar di tubuhku
Ku tak pernah haus walau
tak pernah ku minum air di kota ini
Sunyi yang teramat
Aku teriak sejadinya
Aku menangis sekuat aku
bisa
Aku panggil namaNya
Coba tuk pertanyakan apa
yang Dia berikan untuk aku
Dalam kesunyian yang
teramat sangat
Rasanya ingin tubuhku
terikat
Mungkin dengan begitu
Tak kan ku terbang tanpa
arah dan berdarah
Mela dihadapku
Akhirnya deritaku berakhir
atau mungkin tak benar-benar berakhir
Mela ada dihadapku dan
tersenyum manja
Tangannya genggam erat
tanganku
Sesekali dia bernyanyi lagu
favoritnya dulu
Ya itulah Mela wanita yang
sangat ku puja itu
Dia hantarkan aku pada
cahya yang dulu jabat tanganya
Bukan tuk mengajakku pergi
bersamanya
Ia meminta cahaya
kembalikan aku ke dunia nyata
Entahlah mengapa dia
berkata begitu
Apa memang benar ini bukan
alam sesungguhnya
Yang ku tau setelah itu
Mela genggam tangan cahaya dan tinggalkan aku setelah ucapkan kata cinta
Kembali dalam nyata
Kini saat aku buka kedua
bola mata ini
Ada sinar terang dihadapku
Aroma yang sudah ku duga
sebelumnya
Ada sosok perempuan di
sampingku
Yang ku tau dia lebih muda
dariku bahkan munkin dari Mela
Tetesan air matanya basahi
tangannya
Raut wajah seorang yang
berdosa
Walau tak tau apa dosanya
Sesekali di menengok ke
arahku
Mungkin tak dia ketahui aku
sudah kembali dari tidur panjang yang lelahkan aku
Tapi mungkin tuk sekarang
ku biarkan dia tangisi apa yang tak pernah ku ketahui
Getar suka
Semua deritaku kini
berakhir dengan sebongkah senyum manja
Tak ku sangka sebelumnya
aku kembali rasakan getar suka dalam dada
Pada wanita yang buatku
rasakan kejamnya kota mati dalam imaji
Tapi aku sadari semua hanya
rasa sesaat
Rapuh dan pasti retak tuk
waktu yang tak terlalu lama
Sama seperti kisah cintaku
sebelumnya
Musnah ditelan waktu,
diamuk masa
Kini untuk pertama kali ku
hindari cinta sebelum cinta itu yang menjauh dariku
Kini untuk pertama kali ku
biarkan hati ini terluka sendiri bukan karna merasa tersakiti
Makna cinta
Perihnya luka tak pernah ku
rasakan lagi sekarang
Hati ini seolah ku buat
riang
Singkirkan rasa takut dan
tak percaya dalam dada
Biarkan kini aku menjelma
menjadi aku yang lebih hargai perbedaan dalam maknai cinta
Semua sahabatku sering
berkata
Carilah cinta baru yang kan
buat hidupku lebih bermakna
Tapi mereka tak tau kini
hidupku lebih bermakna
Walau tanpa sebuah cinta
dari seorang wanita
Bukan tentang wanita
Kini aku coba sibukan
diriku dengan rangkai kata kembali
Bukan tenatang keindahan
dan kecantikan seorang wanita
Kini ku coba deskripsikan
tentang keindahan dunia dari sudut pandangku tentang Penciptanya
Bukan karena aku tlah
rasakan kepahitan kota mati dalam imaji
Tapi semua gambaran ini
semoga akan jadi bukti
Bahwa terlalu banya kita
kagumi sosok wanita tanpa pernah kagumi sosok Penciptanya
Jika kita terbuai kata
cinta yang terlontar dari mulut dusta manusia
Kenapa tak kita terbuai
dengan perkataanNya yang jelas tak pernah mengandung dusta
Jika ada syair indah di
dunia ini maka pikirkan tentang betapa indahnya Pencipta sang penyair itu
Semuanya terjadi karna
kehendakNya
Syair cinta, rasa cinta,
bahkan sebuah duka itu terjadi atas kehendakNya
Aku tak mengerti
Saat ingin ku akhiri cintaku
pada wanita
Mengapa
Mengapa kau kembali dengan
sebuah senyum manja
Senyum yang bahkan lebih
indah saat dulu kala
Sang puteri dongeng hampiri
dan harapkan aku beri dia bahagia
Hati ini masih tak mengerti
seperti apa bahagia yang dia minta
Jiwa ini masih tak pahami
maksud dari semua kata yang terlantun manja
Seperti apa
Tuhan harus seperti apa
hati ini tanggapinya
Harus seperti apa ku
berinya bahagia
Haruskah aku kembali
memberinya sebuah cinta
Yang memang masih ada yang
tersisa
Aku tak pernah tau kan
menjadi begini jadinya
Saat semua cinta ku usir
dalam benak dan relung jiwa
Ia datang dan harapkan
suatu bahagia
Tiada yang tau
Tiada yang tau maksud
hatinya itu
Tiada aku, sahabatku, dan
semua keluargaku
Semua dipaksa diam membisu
Olehmu
Hanya Tuhan dan hatimu yang
tau
Tapi mengapa kau kembali
menjauh dariku
Menghilang seperti dulu
Tianggalkan tanya besar
dalam hatiku
Tangis
Saat aku mulai anggap kau
hanya bercanda denganku
Kau kembali datang
menghampiriku
Kini tiada senyum manja
dari bibir tipismu
Hanya tetesan air mata
basahi pipi merahmu
Kau dekap aku tanpa ragu
Semakin dan semakin kencang
tangis itu
Mungkinkah hatimu remuk dan
tak tersisa
Atau mungkin hanya sebuah
tragedi kecil yang buatmu sedih dan teteskan aki mata
Tapi kau hanya menangis dan
terus begitu
Kau tak berkata sepatah
katapun padaku
Mungkin tidak tuk hari ini
Mungkin kau butuhkan waktu
untuk sendiri dulu
Habiskan semua air matamu
Sampai pagi datang
menjemputmu
Kenangan cintamu
Sebuah foto keluarga kau
tunjukan padaku
Aku tau pasti itulah yang
membuat kau membisu
Menghabiskan semua air
matamu
Saat semua terlelap dalam
tidur khayalnya
Tersendat suaramu kisahkan
mereka padaku
Tentang cintamu yang pernah
hadirkan bahagia untukmu
Tentang semua tawa dan
tangismu
Harapan dan semua mimpi
indahmu
Kini hanya tinggal kenangan
yang kan hilang ditelan waktu
Musnah tersapu derasnya
zaman yang tak menentu
Tolong aku
Tuhan, dulu aku berpikir
Betapa kejamnya kau ambil
wanita yang paling ku cinta
Hancurkan mimpi dan anganku
bersamanya
Kini ku bersujud meminta
maafMu
Ternyata tak hanya aku yang
rasakan kepedihan cinta
Dalam kisah hidup yang tlah
Kau tulis rapi di suratan takdir hambaMu
Tolonglah aku Tuhan
Izinkan aku beri dia
sedikit bahagia
Tumbuhkan semangat yang
pernah hilang saat cintanya pergi entah kemana
Libatkan Tuhan
Masih aku bingung dengan
langkah yang harus ku tempuh
Mungkin untuk sekian kali
dilema kembali
Aku tau pasti kesungguhan
bahagia abadi
Itu hanya atas kehendak
Ilahi
Bukan hanya karna suatu
usahaku sendiri
Aku masih akan tetap
mencoba libatkan Tuhan
Dalam stiap jejak langkah
yang akan ku lalui
Karna aku tau pasti
langkahNya takan buatku tersiksa
Takan terucap
Aku lihat langkahmu tidak
semangat
Tapi entah mengapa saat aku
hampiri
Engkau tersipu malu,
mendekapku, dan teteskan lagi air matamu
Katamu sekarang kamu takan
tangisi kepedihan lagi
Katamu kan ada hari yang
cerah kembali
Serpihan yang dulu hilang
tlah kembali
Sebutir cinta akan segera
hampiri
Aku tersenyum dengarkan itu
Aku bahagia kau takan
menangis lagi
Dan biarkan rasaku padamu
takan pernah terucap hingga akhir waktu
Berharap pada Ilahi
Sekarang aku takan terlalu
harpakan bahagia dari seorang wanita
Aku tau Tuhan takan pernah
tinggalkan aku sendiri
Ia takan biarkan aku menangis lagi
Tersiksa, merintih, dan
merana tak mungkin kan hadir kembali
Sampai hari ini dan sampai
akhir nanti
Dia takan pernah palingkan
wajah sucinya dari ku
Itulah yang buatku lebih
tegar dan tak lagi tangisi setiap hariku
Berharap masih banyak waktu
untuk aku tangisi semua dosaku
Berharap masih ada kata
taubat di hatiMu
Untuku, hamba yang tak
pernah turuti jalan lurusMu
Jemari petir
Mentari mulai menepi
Saat terlambai jemari petir
di senja hari
Saat itu ku tlah langkahkan
kaki
Tinggalkan tanah merah
tempat sang pujaan hati
Berwarna-warni jemari itu
menari
Diiringi gelegar silih
berganti
Aku takut tapi aku percaya
pada Ilahi
Dan aku harus tetap berlari
Tinggalkan tempat berbaring
sang kekasih hati
Sempat terbesit dalam benak
ini
Akankan aku mati hari ini
Berjabat dengan petir yang
berjemari
Dan bisa rasakan kehangatan
peluk Mela kembali
Langganan:
Postingan (Atom)