Getar cinta
Mungkin ini masih terlalu pagi
Karna di sekolah favorit ini
Masih terlalu sepi dan sunyi
Tapi
Mata ini dimanjakan langkah gemulai
Dari seorang wanita tepat dihadapku
Sungguh luar biasa ditengah dingin
angin pagi
Ku dapat rasakan lagi getaran dalam
jiwa seperti saat bersama puteri dongengku ataupun saat masih dengan kekasihku
Cintai pancaran
Sejak itulah SMA adalah tempat
teramat indah dalam bayangku
Berusaha tetap dahului dia tuk
sampai disekolahku
Ya, sudah sebih dari dua tahun tanpa
rasa cinta
Akhirnya aku kembali merasakannya
Walau ku tau ini sangat berbeda
Aku mencinta bukan ingin memilikinya
Aku mencinta pancaran senyum
manjanya
Suara lembutnya
Karna semuanya mirip dengan puteri
dongengku yang aku cinta
Lebih indah
Hari-hariku lebih indah
Jauh lebih indah dari mawar merah
yan merekah
Pikirku melayang mencari puteri
dongengku
Jiwaku telusuri ruang waktu tuk
temukan senyum puteri dongengku
Hati ini tak henti lantunkan do’a
agar kaupun tetap mengingatku
Jika menatapnya, statistika tak
berarti apa-apa
Lihat senyum manjanya, teori Revolusi
mungkin terjadi padanya
Harapku (puteri dongeng)
Rasa senangku tentu tak sama
Jika aku bisa melihat puteri
dongengku yang ku cinta
Ingin rasanya ku ajak ia bernyanyi
sama seperti ku ajakmu begitu
Menari dan sesekali kita berlari
Saat lelah ingin rasanya sandarkan
kepalaku di pundakmu seperti dulu
Entahlah kapan harapku tentangmu kan
dikabulNya
Mungkin esok, pasti aku kan sangat
bahagia
Minggu depan pun tak mengapa
Tahun depan ku kan siap menunggunya
Cantik tersenyumlah
Baru kali ini, setelah sebulan lebih
ku mengenalmu
Baru kali ini aku lihat kau menangis
di pundak sahabatmu
Ingin rasanya gantikan sahabutmu
Pinjamkan pundaku tuk tempat kau
bersandar dan berbagi sedihmu itu
Cantik tersenymlah segera
Semoga lekas kau temukan
penggantinya
Karna hanya dengan senyumu itu
Aku tek pernah merasa sendiri
Karna jika kau tersenyum, saat
itulah ku dapat lihat pancaran puteri dongengku dari matamu
Kumohon
Hari ini kau masih belum tersenyum
manja lagi
Tapi setidanya tiada air mata yang
hiasi pipi
Cepatlah bangkit dan kembali berlari
Tunjukan padanya kau kan lebih
bahagia tanpanya
Dan ku mohon jangan menangis lagi
Agar ku tak sedih memikirkannya
Aku akan tetap menunggu senyumu
cantik
Biarkan ku buang percuma beribu
detik
Karna kaulah satu-satunya
Yang dapat pancarkan keindahan yang
sama saat bersama orang yang aku cinta
Tak mengapa
Sungguh tak pernah aku menyadari
Terlalu banyak orang yang mengagumi
Semua yang kau miliki
Mereka berkata hal serupa
Kau gadis tercantik yang pernah
mereka jumpa
Tapi taklah mengapa
Toh ku hanya mencinta pada pancaran
puteri dongeng dalam indahnya bola mata
Disampingmu
Aku kini bersamanya, disampingnya
Diam membisu tanpa kata
Seesekali kulirik wajah itu
Semakin lama ingin ku usap lembut
wajahmu
Tersenyum engkau
Saat sebuah kata lucu
Terlontar dari pengisi acara
perpisahanku
Sesekali kau tertawa gembira
Hiraukan semua
Seolah hanya kau yang bahagia
Sengaja
Mungkin ini hari terakhir kita
bersama
Jadi ingin ku pastikan aku bahagia
Hiraukan sahabatku hanya ingin tetap
berada didekatmu
Egois tuk sehari saja
Kurasa takan hancurkan suasana
gembira mereka
Dengan sengaja ku abadikan senyum
manismu
Dengan sengaja ku abadikan ceriamu
hari itu
Tuk ku jadikan kenangan indah karna
menganalmu
Terimakasih
Terimakasih, sudah mau menjadi
pancaran puteri dongengku
Maaf, jika apa yang aku lakukan
dapat sakiti hatimu
Aku berharap bisa anggapmu
Bukan pancaran puteri dongengku
Mungkin suatu hari nanti
Kan ku tulis sbuah puisi
Tentang smua indah yang kau miliki
Bukan sebagai pancaran sang puteri
Kini tiada puteri dongeng lagi dalam
hidupku
Tapi dia tetap setia dalam anganku
Tetap tersenyum dalam mimipi
sempurnaku
Kau memang berarti
Entah kenapa saat kupikir semua
cerita tentangmu usai
Justru sebuah potretmu tunjukan
seseuatu yang dulu aku cari
Bukan pancaran sang puteri lagi
Lebih dari hanya sekedar pancaran
puteri
Mungkin dulu memang iya
Ku cintai karna pancaran itu dalam
kedua bola mata
Tapi perlahan aku sadari
Kamu memang berarti, sama seperti
puteri
Lebih dari itu
Ada fakta tunjukanku kau lebih
berarti dari sang puteri
Tak pernah rasanya
Walau sampai saat ini aku tak pernah
tau
Mengapa aku anggapmu begitu
Entah karena sebuah cerita masa lalu
Tentang senyuman manis kala itu
You are beautifull
Lebih dari itu
Bahkan tak pernah rasanya aku
mencintai orang sama seperti mencintaimu
Potret cantikmu ku dekap erat dengan
tidurku
Dan kau kalahkan boneka terbaiku
Jika bukan suatu istimewa
Lalu apa namanya?
Lebih dari sang puteri kau bisa
kuasai hatiku ini
Mungkin suatu hari nanti kan aku
temukan jawaban pertanyaanku ini, sendiri
Tanpa sebutir cinta
Kini kembali sepi hampiriku
Saat hati ini tersadar dari sebuah
mimpi
Aku temukan sebongkah sepi
Meratapi dinginnya sunyi
Tanpa sebutir rasa cinta dalam dada
Ku melangkah perlahan walau nadi
terasa membeku
Semakin berjalan getaran jantung
terasa mulai perlahan
Inikah rasanya kehilangan
Sedih, sepi, membeku tanpa arti
Bersama langkahku
Aku percaya Tuhan masih bersama
langkahku
Dia takan tinggalkan aku dalam
perjalanan temukan sebuah cinta yang baru
Dia ada saat kuhembus perlahan nafas
ini
Dia menyentuhku, saat kulantunkan
do’a harapkan bahagia
Dia tau dan akupun tau, masih kan
ada sebuah cinta yang bisa hadirkan sebongkah bahagia tanpa setitik dusta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar