Selasa, 22 Mei 2012

Aku, Cintaku dan Tuhan

Masih dengan aku
Masih dengan aku
Masih berusaha mencari sepercik bahagia sebelum Sang bertahta memanggilku

Masih dengan beragam alasan tuk mencari senyuman
Sampai Sang Kuasa tidurkanku panjang

Aku bukanlah kamu
Bukan pula dia dan mereka
Karna sungguh tiada kisah cinta yang akan sama
Kisahku, kamu, dan mereka pastilah berbeda

Semoga akan tercipta bahagia
Dalam setiap detak jantung kita
Saat aliran darah masih terus alirkan tetes kehidupan

Inilah pikirku
Kini dalam sepi aku berpikir
Tentang betapa banyak hari ku ukir bersama cinta dan wanita
Sampai terkadang terlalai aku akan Sang Pencipta
Teramat banyak ku tersenyum karna cinta
Tapi terlalu sedikit ku bersyukur kepadaNya

Cinta dunia dan Cinta Tuhan
Bara cinta yang terpancar karna kecantikan sang Hawa
Membuatku terang benderang hadapi dunia
Tapi sungguh gulita aku jika ditanya tentang Sang Pencerah sebenarnya

Jika berkaca pada cermin cinta dunia
Aku dapat saksikan teramat banyak cantik dan bahagia
Tapi saat aku bercermin pada samudera
Sungguh tiada ku duga Tuhan tlah siapkan sebuah singgasana surga tuk orang yang slalu melihatnya

Keajaiban Cinta
Aku ceria bersama puteri dongengku
Aku bahagia bersama kekasih yang sangat aku cinta
Aku terpesona saat senyuman manja sang pancaran puteri dongeng terlintas dihadapku
Dan sungguh aku rasakan makna sebuah cinta dari bidadariku, Mela

Tapi mereka memberiku setitik luka
Walau tak pernah terasa
Karna sungguh semua cela terhalangi keajaiban cinta
Dan Sang Kuasalah yang berikan semua keajaiban cinta

Sujud Tangisku
Dulu saat setetes luka basahi mata hati
Aku slalu menangis di hadapan Ilahi
Slalu bertanya mengapa Dia tega lakukan ini
Sering kali aku salahkan Dia yang hilangkan keindahan cinta dalam sanubari

Aku teriak, pecahkan sunyi malam yang teramat hitam kelam tak bercahaya
Aku menagis, merintih, teteskan banyak air mata dalam sujud panjang itu

Aku tau Dia kan slalu dengarkan aku
Dia tau semua inginku
Dan Dia tlah siapkan sebuah bahagia stelah sujud panjang penuh tangisku

 Aku yang Skarang
Aku yang sekarang, tak sehebat dulu
Aku yang sekarang, tak setangguh gladiator bermata biru
Aku yang seekarang, terduduk dan membisu
Aku yang sekarang, hanya dapat menangis dan menulis smua inginku
Aku yang sekarang, takan bisa berlari karna kedua kaki terasa membeku
Aku yang sekarang, hanya pasrah pada Penguasa hatiku

Balasan Terbaik untukku
Derita ini mungkin balasan terbaik tuk semua kesalahanku
Aku yang terlalu memuja wanita disekelilingku dengan untaian kata manja dari bibirku
Aku yang slalu melangkah pasti jika cinta rasuki kalbu dan tutup mata hatiku
Aku yang terlalu banyak rasakan cinta dari berbagai macam sentuhan kasih wanita
Tanpa sekejap aku sentuh hatiNya

Tuhanlah Sang Maha Mencinta
Tuhan...
Aku tau kau masih disampingku
Bersamaku, bersama semua harap dan inginku
Seuntai do’a ku ucap tuk sebutir bahagia
Yang suatu saat kan menjelma menjadi pohon yang penuh keindahan, kenyamanan dan kehangatan cinta

Hingga suatu massa semua kan mengerti dan pahami arti sebuah cinta sejati
CintaMu kepada kamilah cinta yang sebenarnya takan pudar walau sekedip saja
Karna hanya Tuhan sang maha Mencinta

Mawar Terakhir dari Tuhan
Tuhan....
Seberkas senyum manja kembali tampak dalam kedua bola mata ini
Senyum yang entah dari siapa dan entah tuk siapa

Tuhan...
Getar ini terasa lagi, walau kini jauh lebih datar tiada bergejolak sperti dulu
Tuhan...
Senang ini masih kurasakan, walau senyum itu berhenti
Tuhan...
Mungkinkah dia mawar terakhir yang kau tanam dalam hatiku
Jika memang benar aku percaya karna hanyalah Kau yang maha mencinta

Kembali kutlis lagi
Senyum manis itu kembali hampiri
Lebih lama dari sebelumnya, lebih indah dari sebelumnya
Walau sudahlah pasti dia tak menghampiri tubuh lusuh dan tak berdaya ini

Kembali aku tuliskan keindahannya walau kini karna aku tau Tuhanlah yang kirimkan dia untukku
Kembali ku lukis senyum manisnya lewat tinta biru kesukaanku

Dialah Cinta
Taukah engkau...
Dia adalah cintaku...
Dia itu rindu dan desah nafasku
Dia permata yang teramat indah nan biru
Dialah  kekasihku
Dialah mawar terakhir itu
Dialah cinta yang menerimaku dengan raga yang tak sehebat dulu
Do’ku terkabul jua
Cinta yang tlah lama kunanti
Setelah Mela tiada lagi disisiku
Dialah kekasih hatiku
Dialah Cinta, orang yang sangat hangat saat bersamaku
Karna dialah sekarang tiada lagi luka dalam raga dan hatiku

I Promise
Air terjun itu masih terlihat sama
Walau sudah sekian lama kutinggal dan tak kujumpa walau hanya dalam kesempurnaan sebuah mimpi

Cinta memang seperti aliran air terjun itu
Jika hanya sebuah tetes maka takan terasa keindahanya
Jika tetes tetes itu menjelma dan menyatu maka pantaslah keindahan cinta akan terasa

Inilah akhir kisahku, Cintaku dan Tuhan
Kini aku bahagia bersama Cinta, aku tentram dalam naunganNya
Dan ku masih miliki Mela yang tetap setia menungguku di surga

Give thank’s to Allah
I will always try to loving you Cinta
And I will always remember you Mela
I Promise

Cinta itu…
Sebuah tulisan tentang sebuah makna kata cinta dariku
Cinta itu...
Melepas kesedihan hancurkan kepedihan dalam jiwa
Cinta itu...
Menggenggam bahagia memeluk erat ceria dalam setiap detik berganti
Cinta itu...
Simple namun penuh akan makna yang sempurna
Cinta itu...
Hamparan kerlip permata dalam kegelapan jurang terdalam
Cinta itu...
Tak seperti rembulan yang hanya menyinari dikala gelap
Cinta itu...
Tak seperti mentari yang berikan kehangatan hanya saat siang hari
Cinta itu...
Seperti angin setia berhembus sampai kapanpun kan tetap berhembus, karna cinta takan berhenti oleh batasan waktu dan karena cinta bagaikan udara yang tak bisa dihentikan walau sedetik saja
Itulah cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar