Pertemuan pertama
Disinari mentari di atas ubunku
Mata ini tatap keindahan yang baru
Bukan suatu yang semu
Tapi smuanya nyata dan membiru
Tetap matamu singkat
Beserta senyum manis yang tersirat
Buat hatiku lemah terpikat
Pertemuan pertama denganmu
Tak pernah kan kulupakan itu
Karena sungguh kau lah puteri
dongengku
Senyum indah
Sinar mentari tak secerah biasanya
Saat pagi mulai menjauhi dunia
Seharusnya
Semua kan panas terasa
Tapi justru ini berbada
Kaki jenjang nan putih melangkah
Bersamaan dengan sebuah senyuman
indah
Lewati mawar merah yang sedang
merekah
Puteri negeri dongeng kembali ku
temui
Tak ku sadari
Hari ini seperti biasa
Ku langkahkan kaki dengan bahagia
Bersama sahabat kami berlari
Mainkan permainan yang kami sukai
Tanpa terasa lelah kami tak berhenti
Tertawa kami sesekali
Sampai sungguh aku tak sadari
Puteri dongeng itu ada dihadapku
lagi
Mungkinkah ku kan slalu bertemu
dengannya?
Karna
Jika benar dia berada disini
Itu akan sangat aku syukuri
Lepas smua beban
Mentari kembali mendekat saat ku
langkahkan kaki menuju tempat itu
Tempat yang indah dan takan pernah
akan ku lupa
Karana di tempat itu kau
Nampak cantik dan nyaris tak aku
kenali
Anggrek putih yang kau tanam
Dislimuti banyak kupu-kupu hitam
Saat itu saat terindah dalam
persahabatan kita
Kita lepaskan smua beban dunia
Dan yang ada hanyalah canda dan tawa
Cinta membara
Awan hitam tutupi sinar mentari di
ubunku
Saat itu aku berdo’a agar bisa
ungkapkan isi hatiku
Semua itu lebih indah dari suatu
yang terindah
Cintaku membara seperti mawar yang
merekah
Terkejut aku saat kau cium kening
sahabatku
Kau peluk dia penuh mesra dihadap
smua temanku
Entah berapa keping hatiku hancur
dibuatnya
Entah seberapa perih sayatan luka
Yang kau ukir dalam relung dada
Yang harapkan keindahan kan kurasa
Tersayat
Hatiku tersayat menangis
Tapi entahlah bibir ini malah
tersenyum manis
Tanpa aku sadari saat pergi menjauh
darimu
Air mata lintasi pipiku
Basahi jejak langkahku
Puteri negeri dongeng itu tak akan
menjadi miliku
Karna akupun tak ingin kehilangan
sahabatku
Dan hancurkan bahagianya bersama
kamu
Mungkin sudah jalan cintaku
Tertulis dalam suratan nasibku, kau
hanyalah sahabat dalam hidupku
Keliru
Awalnya aku pikir usai sudah cerita
indah bersamamu
Tapi untungnya aku keliru
Justru ku bisa lebih dekat denganmu
Walau hanya sebagai sahabatmu
Aku sangat bahagia, walau masih ada
Sedikit rasa kecewa
Aku bahagia kau tersenyum baca puisi
dariku
Tapi ku kecewa kau tak pernah tau
itu
Entah
Lagi kita berjalan bersama
Walau itu semua dibalik sahabatku
yang kau cinta
Tiada ada ragu tuk bercanda dan
tertawa
Karna sungguh inginku slalu lihatmu
ceria
Entah mengapa tak pernah kau curhat
tentang sahabatku yang kau cinta
Rasanya saat disampingku kau abaikan
cinta yang kau terima darinya
Setiap saat slalu begitu
Lebih sering kau tertawa bersama aku
Dan kau terlihat mambeku
Jika berada disamping kekasimu itu
Membeku
Aku mersa canggung saat harus
bersamamu dan kekasih yang kau cinta
Aku membeku dan tiada bisa aku buat
kau tertawa
Tak seperti biasanya
Sesekali ku palingkan muka
Jika tangan sahabatku rangkul kamu
dengan manja
Kau tersenyum karenanya
Dan aku terpaku dibuatnya
Membisu tanpa makna
Dan kecewa hinggap dalam dada
Tiada lagi
Aku sungguh tak pernah tau
Itulah saat terakhirmu menjadi
kekasih sahabatku
Tapi mengapa itu smua berimbas pada
hubungan kita
Kau marah dan tak pernah ku tau apa
dosaku
Tiada lagi senyum manis itu
dihadapku
Selalu engkau diam tanpa kata
Tak pernah ku tau
Saat aku datang mendekat padamu
Sengaja kau pergi dariku
Slalu dan slalu sperti itu
Saat ku panggil kamu
Kau abaikan kataku padamu
Aku tak pernah tau sampai kapan kau
kan tetap begitu
Risau
Sudah terlalu lama kau sperti itu
Bahkan kini kau tak bisa aku temui
Risau, gelisah pikirkan kamu
Berdiri disini aku menanti
Sesekali aku tengok halaman rumah
ungu itu
Tapi tiada terlihat puteri dongengku
Setiap hari slalu begitu
Sungguh ingin aku temui kamu
Meminta maaf jika memang itu salahku
Tolong temui aku karna sungguh
terlalu lama aku merindu
Ingin aku
Ingin aku kirimkan puisi cintaku
padamu
Atau hanya puisi permintaan maafku
Atas smua yang terjadi karena aku
Dalam sunyi malam hanya satu
terlintas dibenaku
Puteri dongeng, aku sangat merindumu
Ya Rabbi, dengan semua cinta yang
Kau miliki
Lindungi ia dan bawalah ia kembali
Dan kembalikan senyum yang tlah lama
hilang dariku
Sejak dia pergi tinggalkan aku
Kembalikan senyumnya Tuhan
Ini bukan skedar kabar dari burung
yang terbang melintas di ubunku
Temanmu kabarkan suatu kesedihan
padaku
Saat itu mereka berkata tentangmu
Sebuah rasa sakit yang tak pernah
ingin dirasakanmu
Ingin aku menjenguk dan menghibur
hatimu
Tapi aku benar-benar ragu
Terselip malu, dan takut kau belum
maafkan aku
Kini untuk pertama kalinya
Aku berdo’a
Mendo’akan sesuatu yang mungkin kan
kembalikan senyuman manismu itu
Ya Allah, hamba mohon dengan sangat
Cabutlah duri sakitnya yang melekat
Jika tak ingin menyabutnya karnaku
Maka lakukanlah karena dia juga
hambaMu
Dear God
Dear God...
Sungguh besar memang kuasa yang Kau
miliki
Tak pernah kan ada yang menyaingi
Aku tau pasti Kaulah yang paling
berarti
Dear God...
Thank you so much for everything
Karna tlah kembalikan dia
Karna tlah buatnya sperti sedia kala
Kini aku menatap kembali mentari
dalam matanya
Rasakan kembali kelembutan suara
yang dilantunkannya
Walau sebenarnya aku tak pernah tau
Masih adakah marahnya itu
Adakah
Memang masih sama saja
Tak bisa aku mendekatinya
Tapi setidaknya aku melihatnya
tersenyum manja
Walau hanya tuk sahabat lainnya saja
Berulang aku coba dekati dan
mengharap maaf darinya
Semuanya terlihat sia- sia
Dia tak pernah pandangiku dan hanya
temannya
Memang sudah terlalu lama tapi ku
coba bertahan sekuatnya
Berapa lama lagi dia kan tetap
beritu
Masih adakah saatnya
Dimana kami bisa melepaskan semua rindu
17
17 hari sudah tanpa sapaan dari
puteri dongengku
17 hari sudah hidupku seolah tak
berarti bagimu
17 hari sudah semuanya tentang aku
tanpa kamu
Apakah kamu masih butuhkan 17 hari
lagi
Tuk lupakan smua salahku
Mungkin hanya butuh 17 jam saja
Kau maafkan keliru dalam kisah kita
Tapi yang ku mau
Cukup 17 menit lagi kau membenci dan
tak menyapa aku
Bahkan jika bisa 17 detik saja
Semuanya kan kembali menjadi kisah
yang ceria dan takan ada lagi sakit di dalamnya
Kembalinya bahagia
Aku beranikan diri mendekati dan
menyapamu
Tanpa ku sangka kau tersenyum manja
dan ulurkan tangan lembutmu
Kau berkata semuanya kan seperti
semula
Tanpa amarah dalam dada
Aku bahagia saat itu
Semua beban seolah pergi menghindar
dan tak kembali
Sejak detik itulah puteri dongengku
Kembalikan bahagiaku yang direnggut tuk beberapa waktu
Canda tawa kembali lagi
Semuanya berjalan sperti skenario
sang Pencipta
Tak ada tangisan lagi
Airmata tlah disulap jadi bahagia
penuh permata
Indahnya cinta
Cerita cinta masih belum berakhir
Dan tak pernah aku tau kapakah akan
berakhir
Dan semoga tiada akhir dari kisah
cintaku ini
Jikapun ada akhir ku ingin ulangi
lagi semuanya ini dalam alam abadi
Indahnya cinta dapat kurasakan
Walau sebenarnya cinta kita tanpa
sebuah ikatan
Tak pernah ada paksaan
Semunya hanya tentang tawa, canda
yang nyata tanpa rekaan
Harapku untukmu
Hanya empat tahun saja bahagia
cintaku denganmu
Kau pergi tinggalkan diriku
Berulangkali ingin aku temukan
dimana kau berada
Tapi semuanya kandas karena akupun
tak hanya pikirkan kamu
Maaf jika selama ini kau tersiksa
dengan hubungan kita
Aku selalu berdo’a dikala malam
gelap gulita
Tuhan kan tetap buat kau bahagia
Hilangkan sedihmu dengan segera
Jika suatu saat kita kan bertemu
kembali
Dengan atau tanpa cinta baru di hati
Aku harapkan kita kan tetap membagi
bahagia
Tanpa pernah kembalikan rasa kecewa
yang pernah ada
Melupakan semua dilema
Karana kita sungguh sadari cinta
Dan cinta kan tetap ada diantara
kita
Kemarin, kini, dan sampai akhir dari
semua akhir kehidupan abadi kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar